ALIRAN MODIFIKASI
1. City
Slickers
Pertama sekali tentu aliranan jalanan,
kerap disebut city slickers. Cirinya
mudah dipahami. Suspense tidak jangkung, ban ukuran normal. Biasanya mereka
yang menyukai aliran ini, merasa pas dengan modifikasi yang menunjang kenyamanan
berkendaraan A/C sudah pasti. Sebut saja interior kulit, jok ala sedan, kaca
film penahan ultra violet dan audio, atau malah system multimedia.
City
slickers juga mudah dikenali karena biasanya selalu tampil cilong. Cat mengkilap bak cermin, bahkan sampai pelek pun
diusahakan tidak berdebu. Tapi penampilannya tetap jip sejati, tidak lantas
menjadi banci.
Bicara soal mesin, city slickers punya
dua jenis kalangan. Pertama mereka yang murni menyukai power besar khas jip.
Biasanya mesin dimodifikasi agar tarikan kencang dan performa tinggi. Tapi ada
juga yang mengutamakan factor ekonomi. Kalangan yang ini, dikenal lebih suka
mesin diesel ketimbang bensin.
2. Speed
Di
luar aspal, kategori modifikasi jip makin banyak. Kalau dulu hanya ada aliran
off-road saja, sekarang ini sudah terbagi-bagi lagi. Secara garis besar, aliran
off-road bisa dipisahkan jadi dua; speed and adventure.
Mereka
penganut aliran speed untuk harian, jamak memodifikasi jipnya dengan ciri-ciri
tertentu. Bumper minimalis, ban kurus, pelek racing dan mesin bertenaga badak.
Tapi mereka biasanya tak terlalu memusingkan interior. Selama ada A/C dan
joknya tidak seperti bangku SD, factor kenyamanan sudah cukup.
Tentu
berbeda dengan jip yang dimodifikasi untuk kompetisi speed. Di cabang ini, kecepatan
jadi perhitungan utama. Berarti jipnya mesti ringan, mesin bertenaga badak,
rasio gigi tinggi, gravitasi rendah dan juga aman.
Banyak
cara untuk mencapai itu. Sector mesin saja, aliran kompetisi speed terbilang
paling banyak variasi. Mulai dari sekedar balancing komponen mesin serta
optimalisasi pengapian, sampai ganti mesin VB, pengapian dibantu komputer dan
juga pasokan udara paksa. Sebut saja turbo dan supercharger. Belakangan,
teknologi NOS (Nitrous Oxyde System)
juga dikenal di sini. Untuk kompetisi speed, diesel tak bisa bicara banyak.
3. Mud
Racing
Aliran
off-road yang tergolong baru ini, diyakini bakal menarik banyak peminat.
Soalnya tak memerlukan modifikasi yang terlalu ekstrem. Sesuai dengan regulasi
mud racing milk IOF yang disadur dari Gumbo Mud Racing (AS), bahkan SUV
berpenggerak 4 x 2 pun bisa ikutan.
Mengoptimalkan
mesin standar, membuat jipnya jadi enteng dan kombinasi pemilihan ban pelek
yang ideal, sudah cukup untuk berkompetisi di sini. Asyiknya spesifikasi
seperti ini, jip harian pun boleh bergabung.
4. Adventure
Pertama tentu yang hardcore adventure.
Mereka ini penyuka jip hutan sejati. Cirri khasnya sangat terlihat. Dari luar
mesti ada bumper kokoh, snorkel, driving lights dan branch wire. Itu lho, kawat
yang dihubungkan dari ujung depan kap mesin ke ujung depan atap. Fungsinya
untuk menghalau dahan atau ranting, supaya tidak menampar bagian hidung dan
kaca depan.
Peralatan
recovery juga tak ketinggalan. Whinch dan dongkrak jangkuk (bisa bermerek
Hi-Lift Jack atau yang lain) jadi andalan. Tak lupa ring baja tempat mengaitkan
hook sling, juga jerigen untuk menampung bahan bakar dan air cadangan. Soal
ban, biasanya mereka memilih yang terbukti sakti di berbagai medan. Sementara
peleknya memakai yang berbahan besi atau baja campuran. Kini hadir juga pelek
tipe beadlock, menawarkan keamanan lebih saat adventure.
Bicara
soal suspense, pilihan banyak. Mulai dari per daun under axle dan over axle,
per keong, sampai coil-over-shock. Di interior aliran adventure, pasti
ditemukan rollbar atau roolcage. Juga radio komunikasi dan meter indicator buat
memantau kinerja mesin. Sementara joknya zaman sekarang banyak yang memilih jok
model semi-bucket seat karena lebih nyaman dan aman. Kalau dulu, standar pabrik
sudah cukup.
5. Rock
Crawling
Cabang yang tadinya dikembangkan dari
adventure ini, kini berlangsung marak. Pun begitu dengan tingkat modifikasinya.
Kalau dua tahun lalu kebanyakan jip yang berkompetisi di rock crawling (RC)
masih berspek adventure, kini tidak lagi.
Para
pemakan batu menyukai jipnya ringan, ringkas, bertorsi badan dan paling
terlihat suspensinya. Salah satu ciri khas jip rock crawler, punya travel
suspense yang amit-amit panjangnya. Diawali inovasi mendiang Joko Prono Murti
(Om Pran), yang meracik suspense berjuluk per becek. Tapi sekarang, modifikasi
suspense jip RC sudah jauh lebih adventure.
Sekarang
ini sedang marak dikembangkan, penggunaan system coil over shock. Jadi bukan
lagi per daun, per becak atau sekedar per keong. Coil-over-shock yang tadinya
digunakan untuk speed off-road, terbukti paling sakti untuk rock crawling.
Suspense mana lagi yang travel minimumnya bisa mencapai 16 inci (40 cm)?
Bodi
juga begitu. Paling mudah, karena dibenarkan memakai jip prototype. Alias jip
yang bukan produksi missal. Jadi para rock crawler bisa mengembangkan sendiri
jip idealnya. Tanpa sepotong pelat bodipun, oke saja. Selama memenuhi syarat
keselamatan, no problem!
Soal
mesin, RC termasuk paling open selama torsi mencukupi buat merayap di batu
besar, bensin atau diesel tak jadi masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar